Senin, 10 Maret 2025

 Guru dan AI di masa depan.

Menjadi guru adalah sebuah tantangan tersendiri saat ini, apalagi dengan adanya kemajuan teknologi AI yang mengharuskan setiap guru untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah guru di Indonesia pada tahun ajaran 2023/2024 mencapai 3.382.207 orang, mengalami peningkatan sebesar 0,09% dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.

Dengan jumlah guru yang cukup banyak, model pembelajaran lama sedikit demi sedikit harus disesuaikan melalui pemanfaatan teknologi ini sehingga potensi untuk meningkatkan kemajuan siswa dapat dilihat dari analisa yang didapatkan melalui AI.
Tentu saja dalam proses belajar mengajar tidak cukup dengan kepintaran saja, mengingat ke depan tantangan akan lebih kompleks.

Tantangan Guru di Era Modern : Lebih dari Sekadar Kepintaran

Dalam dunia pendidikan, kecerdasan akademik seorang guru sering kali dianggap sebagai faktor utama dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kompleksitas tantangan di dunia pendidikan, menjadi seorang pendidik yang baik tidak cukup hanya mengandalkan kepintaran saja. Dibutuhkan berbagai keterampilan lain untuk menghadapi perubahan sosial, teknologi, dan kebutuhan siswa yang semakin beragam. 

Adaptasi terhadap Teknologi Di era digital, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pendidikan. Guru yang hanya mengandalkan metode konvensional akan tertinggal dalam menyampaikan materi secara efektif. Oleh karena itu, keterampilan dalam memanfaatkan teknologi pendidikan seperti e-learning, media interaktif, dan aplikasi pendidikan menjadi penting agar pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi siswa masa kini.

Kecerdasan Emosional dan Empati Guru yang sukses bukan hanya mereka yang memiliki pemahaman akademik yang tinggi, tetapi juga yang mampu membangun hubungan emosional dengan siswanya. Kecerdasan emosional memungkinkan guru untuk memahami perasaan siswa, membantu mereka mengatasi stres, serta menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan inklusif. Dengan empati yang tinggi, guru dapat memberikan pendekatan yang lebih personal dalam mendidik siswa.

klik tautan ini : 

www.pt-afiralintaspersada.web.id




Minggu, 09 Maret 2025

 Resensi Buku.

Judul : Artificial Intelligence, tiba di masa depan lebih awal.

Penulis :
1. Feisal Assegaf, MM, Founder ASR Consulting (Konsultan SDM berbasis AI).
2. Ali Syarief. Founder Cross Culture Institute (Pertukaran Budaya Indonesia-Jepang)

Teknologi Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan, saat ini berkembang pesat sehingga memberikan kesempatan dan peluang untuk kita agar memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut agar tidak ketinggalan zaman. Sebab pilihannya hanya ada satu ; kita memanfaatkan teknologi tersebut, atau sebaliknya kita akan digantikan oleh robot kecerdasan buatan itu.


Banyak hal yang bisa kita manfaatkan dengan adanya AI tersebut, misalnya untuk membuat laporan, membuat artikel, mendesain, membuat lagu, menganalisis serta masih banyak lagi.

Kita ada di era teknologi AI saat ini, untuk itu agar tetap bisa terus memberikan kontribusi sesuai bidang keahlian masing-masing, maka kita harus tiba lebih awal untuk mempelajari pengetahuan tentang AI.

Dalam buku ini dibahas pula tentang implementasi AI di berbagai bidang/industri seperti : Pendidikan, Peternakan, Perminyakan, Penerbangan, Kesehatan, Keuangan.
Selain itu juga dibahas beberapa negara yang mengadopsi AI seperti, Indonesia, Jepang, Amerika, Rusia, India dan China.

Indonesia dengan populasi penduduk lebih dari 279 juta jiwa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadikan negara ini salah satu dari negara-negara yang unggul dalam bidang AI, tinggal prioritas mana yang harus diutamakan agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Buku ini ditulis dalam bentuk populer ilmiah yang mudah dipahami dan pada edisi pertama ini (Jilid 1, 33 halaman), penulis juga membahas tentang perkembangan AI pada masa awal.

Untuk pemesanan e-book, klik tautan dibawah ini :
atau email : info@pt-afiralintaspersada.web.id

Selamat membaca.



Sabtu, 08 Maret 2025

 Judul Buku "Artificial Intelligence, tiba di masa depan lebih awal.

Penulis : Feisal Assegaf, MM dan Ali Syarief.

Teknologi Kecerdasan Buatan (Artifical Intelligence) sudah di depan mata, membuat semuanya menjadi mudah dan mempercepat proses dalam menyelesaikan pekerjaan.
Industri dalam bidang robotika, kesehatan, pertanian, pendidikan akan sangat dimudahkan dengan adanya teknologi ini.

Dalam dunia pendidikan misalnya, large language models menjadi dasar untuk mengembangkan sistem pendidikan yang berbasis artificial intelligence sehingga jarak sudah tidak menjadi penghalang bagi mereka yang ingin belajar.

Dunia kampus akan berubah, dan peluang menjadi penyedia pendidikan antara dunia kampus dan masyarakat semakin terbuka peluangnya.


Kita dapat menawarkan berbagai kampus ke masyarakat melalui sistem pengajaran online yang ditawarkan kepada mereka.

Tanpa kampus dan pengajar kita bisa memberikan pembelajaran jarak jauh tanpa harus memikirkan biaya operasional yang tinggi seperti sewa gedung dan membayar gaji tetap seorang dosen di masa depan.

Peluang ini tentu saja memberikan kesempatan bagi setiap individu yang concern dengan penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas melalui sebuah ekosistem yang saling berhubungan antara dunia kampus, dosen dan masyarakat yang ingin belajar tapi memiliki keterbatasan waktu, tempat dan juga biaya.

Kemajuan dalam bidang teknologi kecerdasan buatan akan menciptakan banyak lapangan kerja baru sehingga cara kerja lama akan hilang dan digantikan oleh AI.
Pilihan kita hanya satu, tiba di masa depan lebih awal dengan memanfaatkan AI, atau digantikan oleh teknologi tersebut???


Dalam buku ini penulis membahas tuntas tentang pengertian kecerdasan buatan (AI), jenis-jenis kecerdasan buatan (AI), fungsi dan tujuan kecerdasan buatan (AI), implementasi kecerdasan buatan (AI) dalam bidang/industri, serta etika dalam penggunaannya.

Untuk pemesanan, klik tautan di bawah ini :

Kamis, 06 Maret 2025

 Keistimewaan Malam 17 Ramadhan:

Malam Turunnya Al-Qur'an dan Doa yang Dikabulkan

Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Salah satu malam yang memiliki keutamaan luar biasa adalah malam 17 Ramadhan, malam di mana Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW : "Malam ini menjadi saksi turunnya wahyu pertama yang membawa cahaya bagi seluruh umat manusia".
Turunnya Al-Qur'an di Malam 17 Ramadhan
Malam 17 Ramadhan dikenal sebagai Nuzulul Qur'an, yakni malam turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hira. Ayat yang pertama kali turun adalah :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
Wahyu ini menjadi awal dari petunjuk bagi umat manusia untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan kebenaran dan keimanan. Oleh karena itu, malam 17 Ramadhan menjadi malam yang sangat istimewa untuk memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa dengan penuh keikhlasan.

Amalan yang Dianjurkan di Malam 17 Ramadhan :

1.Membaca dan Mentadabburi Al-Qur'an
Malam ini adalah malam diturunkannya Al-Qur’an, maka sebaik-baiknya amalan adalah membaca dan memahami maknanya agar semakin dekat dengan petunjuk Allah.

2. Shalat Malam (Qiyamul Lail)
Mendirikan shalat malam seperti Tahajud dan Witir adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berdiri (shalat malam) di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Memperbanyak Istighfar dan Dzikir
Memohon ampunan dengan istighfar dan memperbanyak dzikir akan membuka pintu rahmat Allah di malam yang penuh berkah ini.

4. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan
Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, terutama di bulan Ramadhan. Maka, memperbanyak sedekah dan membantu sesama di malam ini akan membawa pahala besar.



Rabu, 05 Maret 2025

 Berbagi Ramadan dengan ATM Beras: Inovasi Sedekah untuk Masyarakat

Ramadan merupakan bulan suci yang penuh dengan keberkahan dan kesempatan untuk meningkatkan amal ibadah, termasuk berbagi kepada sesama. Salah satu bentuk sedekah yang memiliki dampak besar bagi masyarakat adalah berbagi beras. Beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia menjadi kebutuhan utama, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Seiring dengan kemajuan teknologi, hadirnya ATM Beras menjadi inovasi dalam menyalurkan sedekah dengan cara yang lebih terstruktur dan efisien.

Manfaat Sedekah Beras bagi Donatur dan Penerima
Sedekah dalam bentuk beras memiliki keutamaan tersendiri, terutama dalam konteks sosial dan spiritual. 

Beberapa manfaat yang didapat bagi yang bersedakah beras :
Pahala yang Berlipat Ganda : Dalam ajaran Islam, bersedekah di bulan Ramadan memiliki pahala yang berlipat ganda. Beras sebagai kebutuhan dasar memberikan manfaat langsung bagi penerima.
Meningkatkan Solidaritas Sosial : Sedekah beras membantu memperkuat rasa persaudaraan dan kepedulian sosial di antara anggota masyarakat.
Menjaga Kesehatan dan Gizi : Dengan berbagi beras, masyarakat kurang mampu dapat menjaga asupan gizi yang lebih baik, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
Mengurangi Ketimpangan Sosial : Program ATM Beras memungkinkan distribusi sumber daya yang lebih merata, mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat.

ATM Beras merupakan inovasi sosial yang mendukung upaya berbagi di bulan Ramadan dengan lebih efektif dan efisien.
Melalui program ini, sedekah beras dapat tersalurkan secara lebih adil dan tepat sasaran. Selain memberikan manfaat bagi penerima, berbagi beras juga menjadi ladang pahala bagi donatur.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, program ATM Beras dapat menjadi solusi jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu, terutama di bulan yang penuh berkah ini.



 Program Tokutei Ginou (Pekerja Berketerampilan Khusus)


Bidang Pengolahan Makanan (Shokuhin Seizō Gyō) dalam program Tokutei Ginou (Specified Skilled Worker/SSW) adalah salah satu sektor yang banyak membutuhkan tenaga kerja asing di Jepang.

Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja dan sistemnya :


Gambaran Umum Pekerjaan
Pekerja di bidang ini bertanggung jawab atas berbagai proses dalam industri pengolahan makanan, termasuk produksi, pengemasan, dan distribusi. Beberapa tugas utama meliputi:

Pemrosesan bahan makanan (memotong, mengolah, memasak, membumbui, dll.)

Pengemasan produk makanan sesuai standar keamanan pangan

Pengendalian kualitas (cek bahan baku, pemeriksaan produk jadi)

Pembersihan dan pemeliharaan peralatan produksi

Distribusi dan penyimpanan makanan
Bidang ini mencakup industri makanan seperti:

Pabrik makanan siap saji (bento, onigiri, sushi, dll.)

Pabrik roti dan kue

Pengolahan daging, seafood, dan produk susu

Pembuatan makanan beku dan olahan



Selasa, 04 Maret 2025

Judul Lagu : Hilangkan Deritamu Kawan


Lagu ini dibuat dengan menggunakan mesin kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang sekarang lagi nge-hits.

Dulu tidak pernah membayangkan betapa mudahnya membuat sebuah lagu dengan lirik yang indah karena membutuhkan daya imajinasi yang tinggi dan menyita waktu lumayan lama.

Dengan adanya teknologi kecerdasan buatan, kamu hanya cukup membuat perintah/instruksi (prompt) sesuai dengan apa yang diinginkan, apalagi sekarang ini di saat kita up-load konten pasti akan di cek terlebih dahulu music yang menjadi backsound apakan terkena copyright atau tidak.

Melalui pemanfaatan mesin kecerdasan buatan, manusia bisa mempercepat proses penyelesaian pekerjaannya, dengan waktu yang lebih pendek dan akurat. Misalnya saja pada waktu lalu, orang kesulitan membuat sebuah lagu, kalau dia tidak memiliki bakat seni. 


Saat ini siapa pun dapat mencipta sebuah lagu melalui aplikasi Artificial Intelligence yang tersebar di dunia maya ini. Beberapa aplikasi yang memberikan layanan musik antara lain : suno.com, musichero.ai, udio.ai serta beberapa AI yang khusus bidang musik.

Maka manfaatkanlah kemajuan teknologi ini untuk membuat konten-konten yang positif dan tidak menyinggung secara personal maupun SARA.

Selamat menikmati.

ASR Digital Konten Manajemen.





 Belajar Bidang Pertanian melalui Program Tokutei Ginou di Jepang.

Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pertanian Indonesia: Potensi dan Perbandingan Lahan Pertanian terhadap Lahan Industri
Indonesia, sebagai negara agraris, memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Data terbaru mengenai luas lahan pertanian di Indonesia menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2015, luas lahan pertanian mencapai 8,08 juta hektare, namun pada tahun 2024 menurun menjadi 7,4 juta hektare, yang berarti terjadi penurunan sebesar 8,5% akibat alih fungsi lahan untuk perumahan dan industri.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sektor pertanian menjadi solusi yang menjanjikan. Teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian melalui berbagai cara, seperti:
Pertanian Presisi: Dengan memanfaatkan sensor dan data analitik, petani dapat mengoptimalkan penggunaan input seperti air, pupuk, dan pestisida, sehingga meningkatkan hasil panen dan mengurangi dampak lingkungan.
Pemantauan Tanaman: Penggunaan drone dan teknologi penginderaan jauh memungkinkan pemantauan kesehatan tanaman secara real-time, sehingga masalah seperti hama atau penyakit dapat dideteksi dan ditangani lebih awal.
Prediksi Cuaca dan Iklim: AI dapat memproses data meteorologi untuk memberikan prediksi cuaca yang akurat, membantu petani dalam perencanaan tanam dan panen.
Dengan mengintegrasikan teknologi AI, sektor pertanian Indonesia dapat mengatasi tantangan alih fungsi lahan dan meningkatkan produktivitas, memastikan ketahanan pangan nasional di tengah perubahan penggunaan lahan.



 Prompt Engineer : Arsitek Digital dalam Menjamin Kualitas Konten

Di era kecerdasan buatan (AI), peran seorang Prompt Engineer semakin krusial dalam memastikan bahwa konten yang dihasilkan oleh mesin sesuai dengan kebutuhan pengguna. Profesi ini berkembang seiring dengan pesatnya penggunaan teknologi AI, khususnya dalam bidang pembuatan konten jurnalistik, pemasaran digital, dan berbagai keperluan komunikasi lainnya.

Peran Penting Prompt Engineer

Prompt Engineer bertugas merancang instruksi atau perintah (prompt) yang diberikan kepada model AI agar menghasilkan output yang akurat, relevan, dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tanpa perintah yang tepat, AI bisa menghasilkan informasi

yang melenceng, kurang bernilai, atau bahkan menyesatkan.

Dalam dunia jurnalistik, peran ini semakin signifikan. Seorang jurnalis yang memahami teknik prompt engineering dapat memanfaatkan AI untuk mempercepat proses riset, menyusun laporan awal, atau bahkan menganalisis data secara lebih efisien. Namun, tanpa keahlian dalam merancang prompt yang baik, hasil yang diperoleh bisa jauh dari harapan.

Teknik dalam Prompt Engineering

Untuk menghasilkan konten yang sesuai, seorang Prompt Engineer harus memiliki pemahaman mendalam tentang cara kerja model AI serta prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Beberapa teknik utama yang digunakan antara lain:

  1. Kejelasan dan Spesifikasi – Memastikan prompt berisi instruksi yang jelas dan tidak ambigu.

  2. Struktur yang Terarah – Menggunakan format tertentu agar AI memahami maksud dengan lebih baik, seperti memberikan contoh atau batasan yang spesifik.

  3. Eksperimen dan Iterasi – Melakukan uji coba berulang kali untuk mendapatkan hasil terbaik dari model AI.

  4. Pemahaman Konteks – Mengerti bagaimana AI menafsirkan bahasa dan bagaimana faktor budaya atau teknis bisa mempengaruhi hasilnya.

Implikasi bagi Industri Jurnalistik

Dengan kemampuannya dalam mengoptimalkan output AI, seorang Prompt Engineer dapat membantu jurnalis dalam berbagai aspek, seperti:

  • Penyusunan Artikel Cepat: AI dapat membantu menyusun draft awal dari berita berdasarkan data yang diberikan.

  • Analisis Data yang Mendalam: Model AI dapat digunakan untuk mengekstrak pola dari kumpulan data besar.

  • Pencegahan Misinformasi: Dengan prompt yang tepat, AI dapat diarahkan untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan berdasarkan sumber terpercaya.

Namun, penting untuk diingat bahwa AI bukanlah pengganti jurnalis. Peran manusia tetap esensial dalam menginterpretasikan, mengedit, serta memastikan bahwa konten yang dihasilkan sesuai dengan kode etik jurnalistik.

Tantangan dan Masa Depan

Meski profesi ini menawarkan berbagai manfaat, terdapat tantangan yang perlu dihadapi, seperti bias algoritma, keterbatasan pemahaman AI terhadap konteks tertentu, serta perlunya regulasi dalam penggunaan AI dalam jurnalistik.


Di masa depan, Prompt Engineering akan menjadi keterampilan yang semakin dicari, terutama seiring dengan berkembangnya teknologi AI generatif. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan mesin secara efektif akan menjadi aset berharga bagi banyak profesional, termasuk di dunia jurnalistik.

Sebagai arsitek digital dalam dunia AI, Prompt Engineer memainkan peran penting dalam membentuk masa depan informasi dan komunikasi. Keahlian dalam mengarahkan AI dengan instruksi yang tepat akan menjadi kunci dalam

Minggu, 02 Maret 2025

 Program  Visa Kerja (Tokutei  Ginou) ke Jepang

Jepang saat ini menghadapi tantangan serius terkait kekurangan tenaga kerja akibat penurunan populasi dan tingkat kelahiran yang rendah. Pada Oktober 2024, jumlah pekerja asing di Jepang mencapai 2,3 juta orang, meningkat sekitar 254.000 dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, angka ini masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor industri.

Untuk mengatasi kekurangan ini, pemerintah Jepang memperkenalkan program "Tokutei Ginou" atau "Specified Skilled Worker" pada April 2019. Program ini dirancang untuk menarik pekerja asing dengan keterampilan khusus ke 14 sektor industri yang mengalami kekurangan tenaga kerja, seperti keperawatan, konstruksi, dan perhotelan.

Visa Tokutei Ginou memungkinkan pekerja asing bekerja di Jepang dengan hak dan kewajiban yang setara dengan pekerja lokal, dengan durasi hingga lima tahun dan kemungkinan perpanjangan tergantung pada kebutuhan industri dan kinerja pekerja.

Program ini menawarkan peluang besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, untuk bekerja di Jepang dengan gaji kompetitif dan kesempatan pengembangan karir. Selain itu, mantan peserta Technical Intern Training Program (TITP) yang telah memenuhi syarat tertentu dapat dibebaskan dari ujian kemampuan bahasa Jepang dan keterampilan, mempermudah proses aplikasi mereka.

Namun, meskipun jumlah pekerja asing terus meningkat, Jepang diproyeksikan masih akan menghadapi kekurangan hampir satu juta pekerja asing pada tahun 2040 untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 1,24%.

Oleh karena itu, program Tokutei Ginou menjadi salah satu solusi strategis untuk mengisi kekosongan tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi Jepang di masa mendatang.

Apa Itu Program Tokutei Ginou?👫

Program Tokutei Ginou adalah skema visa kerja yang memungkinkan pekerja asing untuk bekerja di Jepang dalam 14 bidang industri yang telah ditetapkan, seperti perawatan lansia, konstruksi, perhotelan, manufaktur, pertanian, dan perikanan. Program ini dibagi menjadi dua kategori:

  1. Tokutei Ginou 1 - Diperuntukkan bagi pekerja yang memiliki keterampilan dasar di bidang tertentu. Pemegang visa ini dapat bekerja di Jepang hingga 5 tahun, tetapi tidak dapat membawa keluarga.

  2. Tokutei Ginou 2 - Diperuntukkan bagi pekerja yang memiliki keterampilan tinggi dalam bidang tertentu. Pemegang visa ini memiliki peluang untuk mendapatkan izin tinggal permanen dan dapat membawa keluarga.

Peluang Besar bagi Tenaga Kerja Indonesia

Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di Jepang, program Tokutei Ginou memberikan peluang besar bagi tenaga kerja dari Indonesia. Jepang sendiri menargetkan untuk merekrut lebih dari 500.000 tenaga kerja asing hingga tahun 2040 guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja mereka. Indonesia sebagai salah satu negara mitra memiliki keuntungan karena telah lama mengirimkan tenaga kerja melalui program magang (Technical Intern Training Program - TITP) yang menjadi salah satu jalur menuju Tokutei Ginou.


Ingin tau lebih lanjut, klik tautan ini : https://pt-afiralintaspersada.web.id/



 

Mengenal  Jenis-jenis  Kecerdasan  Buatan (Artificial Intelligence)

Jenis-jenis AI (Kecerdasan Buatan) dapat dikategorikan berdasarkan berbagai kriteria, seperti kemampuan, fungsi, atau tingkat kecanggihannya. Berikut adalah beberapa cara mengklasifikasikan jenis AI.

1. Berdasarkan Kemampuan :

   - Artificial Narrow Intelligence (ANI) :

     - AI yang dirancang untuk melakukan tugas spesifik.

     - Contoh: Asisten virtual (Siri, Alexa), sistem rekomendasi (Netflix, Spotify), atau mobil otonom.

     - AI jenis ini tidak memiliki kesadaran atau kemampuan berpikir seperti manusia.

   - *Artificial General Intelligence (AGI)*:

     - AI yang memiliki kemampuan setara dengan manusia, termasuk belajar, memahami, dan menerapkan pengetahuan ke berbagai konteks.

     - Saat ini, AGI masih dalam tahap penelitian dan belum terwujud.

   - *Artificial Superintelligence (ASI)*:

     - AI yang melebihi kecerdasan manusia dalam segala aspek.

     - Konsep ini masih hipotetis dan sering dibahas dalam konteks futurologi.

2. Berdasarkan Fungsi

   - Reactive Machines :

     - AI yang hanya bereaksi terhadap input tanpa memori atau kemampuan belajar dari masa lalu.

     - Contoh: Deep Blue (program catur IBM).

   - *Limited Memory*:

     - AI yang dapat menggunakan data masa lalu untuk membuat keputusan.

     - Contoh: Mobil otonom yang menggunakan data sensor untuk menghindari tabrakan.

   - *Theory of Mind*:

     - AI yang dapat memahami emosi, keinginan, dan pemikiran manusia.

     - Masih dalam tahap pengembangan.

   - *Self-Aware AI*:

     - AI yang memiliki kesadaran diri dan emosi.

     - Konsep ini masih teoritis dan belum ada implementasinya.


3.  Berdasarkan Teknologi :

   - Machine Learning (ML) :

     - AI yang belajar dari data tanpa diprogram secara eksplisit.

     - Contoh: Algoritma klasifikasi, regresi, atau clustering.

   - Deep Learning :

     - Subset dari ML yang menggunakan jaringan saraf tiruan (neural networks) untuk memproses data         kompleks.

     - Contoh: Pengenalan gambar, suara, atau teks.

   -  Natural Language Processing (NLP) :

     - AI yang berfokus pada interaksi antara manusia dan mesin melalui bahasa alami.

     - Contoh: Chatbot, penerjemah otomatis.

   - Computer Vision :

     - AI yang memungkinkan mesin untuk "melihat" dan memahami gambar atau video.

     - Contoh: Pengenalan wajah, deteksi objek.

   -  Robotics :

     - AI yang diterapkan dalam robot untuk melakukan tugas fisik.

     - Contoh: Robot industri, robot layanan.

4. Berdasarkan Tingkat Otonomi :

   - *AI dengan Pengawasan (Supervised AI)*:

     - AI yang memerlukan data berlabel untuk belajar.

   - *AI Tanpa Pengawasan (Unsupervised AI)*:

     - AI yang belajar dari data tanpa label.

   - *AI Semi-Supervised*:

     - Kombinasi antara data berlabel dan tidak berlabel.

   - *Reinforcement Learning*:

     - AI yang belajar melalui trial and error dengan sistem reward dan punishment.


Sabtu, 01 Maret 2025

Peningkatan penggunaan kecerdasan buatan dari tahun ke tahun.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah mengalami peningkatan signifikan dalam penerapannya di berbagai sektor, termasuk pelatihan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Teknologi ini menawarkan berbagai manfaat, seperti personalisasi pembelajaran, otomatisasi tugas administratif, dan analisis data yang mendalam, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan dan pengembangan SDM.

Peningkatan Penggunaan AI dalam Pendidikan dan Pelatihan
Dalam bidang pendidikan, AI telah digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan adaptif. Misalnya, platform pembelajaran berbasis AI dapat menyesuaikan materi dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa, sehingga meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar mereka. Selain itu, AI juga membantu dalam otomatisasi tugas-tugas administratif, seperti penilaian dan pengelolaan data siswa, yang memungkinkan pendidik untuk lebih fokus pada interaksi dan pengembangan siswa.
Beberapa studi menunjukkan bahwa integrasi AI dalam pendidikan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. Misalnya, penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ilmu Ekonomi (Jasmien) menyoroti bahwa penggunaan AI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan adaptasi kurikulum sesuai kebutuhan siswa.

Pertumbuhan Penggunaan AI dalam Pengembangan SDM
Dalam konteks pengembangan SDM, AI digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk rekrutmen, pelatihan, dan manajemen kinerja. AI dapat menganalisis data karyawan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, merancang program pengembangan yang sesuai, dan memantau kemajuan karyawan secara real-time. Selain itu, AI juga membantu dalam proses rekrutmen dengan menyaring kandidat berdasarkan kualifikasi dan kecocokan budaya, sehingga mempercepat proses dan meningkatkan akurasi seleksi.



Menurut artikel di Kompas.id, McKinsey Global Institute memprediksi bahwa antara 400 juta hingga 800 juta pekerja akan digantikan oleh AI pada tahun 2030, yang menunjukkan betapa pentingnya integrasi AI dalam strategi pengembangan SDM untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi perubahan ini.

Proyeksi Pertumbuhan Penggunaan AI (2022-2025)

Meskipun data spesifik mengenai persentase pertumbuhan penggunaan AI dalam pelatihan, pendidikan, dan pengembangan SDM di Indonesia dari 2022 hingga 2025 sulit ditemukan, tren global menunjukkan peningkatan yang signifikan. Laporan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa adopsi AI di sektor pendidikan dan SDM meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan efisiensi yang lebih tinggi. Misalnya, sebuah artikel di Kangedukasi.com menyoroti bahwa AI membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan, menawarkan berbagai manfaat yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, tren peningkatan penggunaan AI dalam pelatihan, pendidikan, dan pengembangan SDM menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi proses-proses tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa implementasi AI harus dilakukan dengan pertimbangan etis dan strategis, memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk mendukung dan memperkaya peran manusia, bukan menggantikannya.

Ingin tau lebih banyak mengenai SDM, klik tautan ini : www.pt-afiralintaspersada.web.id


Berdasarkan data terbaru, tingkat adopsi kecerdasan buatan (AI) bervariasi di berbagai sektor industri. Survei tahun 2023 terhadap para profesional di Amerika Serikat menunjukkan bahwa industri pemasaran dan periklanan memiliki tingkat adopsi AI generatif tertinggi di tempat kerja dengan 37%, diikuti oleh sektor teknologi sebesar 35%, konsultasi 30%, pengajaran 19%, akuntansi 16%, dan perawatan kesehatan 15%

Di Indonesia, transformasi digital yang semakin masif turut mendorong adopsi AI di berbagai sektor, termasuk keuangan dan kesehatan. Penerapan teknologi digitalisasi, termasuk AI, dimanfaatkan oleh sektor industri untuk meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi.

Selain itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian mendorong adopsi AI di industri dengan menyiapkan insentif untuk mengakselerasi teknologi ini. Teknologi kecerdasan buatan dianggap membawa peluang baru bagi industri di Tanah Air, seiring dengan operasional industri yang semakin baik.


ASR  Divisi  Konten Manajemen

www.pt-afiralintaspersada.web.id