Disrupsi adalah sebuah era terjadinya perubahan secara besar besaran karena inovasi yang dampaknya mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada menuju cara-cara baru.
Disrupsi digital kini sebuah keniscayaan, berbagai sektor bisnis dan usaha saat ini harus beralih ke digital karena kondisi berubah psikologi konsumen. Ini dipercepat dengan pandemi Covid-19 dimana masyarakat mendidik dirinya untuk menjadi adaptif dengan digital.
Salah satu sektor yang terkena dampak yakni perbankan, dimana setiap nantinya harus menjadi bank digital dan dampaknya akan terjadi pada karyawan bank. Beberapa posisi tertentu seperti teller bank dan back office akan hilang dan digantikan posisinya dengan kecerdasan buatan.
Sisi positifnya adalah akan muncul layanan layanan baru yang dibutuhkan masyarakat. Hanya saja tidak semua karyawan yang sudah eksis bisa "fit and proper" dengan cara-cara baru apalagi yang sifatnya menggunakan teknologi baru yang butuh ketelitian, ketepatan dan kecepatan dalam proses kerjanya.
Selain melakukan seleksi ulang dan pelatihan, maka perusahaan akan bijak kalau para karyawan diberikan pelatihan tentang wirausaha yang dapat memberikan nilai tambah sehingga pada saat terjadinya pengurangan, mereka akan lebih siap.
Salam,
Feisal Assegaf
Penulis dapat dihubungi melalui email : feisal.assegaf62@gmail.com atau DM via linkedin.